Wahai Saudariku, Tutuplah Auratmu.



“Kerudung”, Siapa yang tak kenal dengan kata yang satu ini. Baik muslim maupun non muslim sudah mengenalnya. Kerudung inilah yang menjadi ciri khas bagi wanita muslim untuk membedakan wanita muslim dan non muslim. Kerudung ini pula yang melindungi wanita dari berbagai gangguan. Tapi sejauh manakah kita memahami kerudung?. “Kerudung” salah satu dari sekian banyak Syari’at Islam yang wajib di laksanakan bagi setiap muslimah.
Perkembangan zaman telah merubah cara pandang dan cara pikir manusia. Berkembangnya zaman semakin berkembang pula semua kehidupan yang misalnya dahulu orang-orang masih mengenakan pakaian panjang kini menjadi seperempat kain dari pakaian. Kita melihat di zaman ini wanita erat kaitannya dengan mode. Berbagai macam gaya dan model kerudung yang dapat di temui. Tua maupun muda berlomba-berlomba dalam menampilkan mode atau gaya kerudung yang indah untuk dipandang mata. Tahukah kita bahwa selama ini kita “diperbudak” oleh zaman modern ini? Apakah sudah sesuai dengan Syari’at Islam?
Islam telah mengatur semua aspek kehidupan dari bangun tidur sampai tidur lagi. Telah jelas pula perintah dan larangan-Nya. Kebanyakan dari kita memilah mana perintah dan larangan-Nya. Syariat dari sekian banyak syari’at kita temui, salah satunya yang menempel di kepala wanita muslim, kerudung.
Menelaahnya semakin jauh, bahwa kerudung pada zaman ini  kebanyakan dari bahan yang tipis dan terawang sehingga bagian-bagian aurat yang seharusnya di tutupi menjadi kelihatan dengan kerudung bahan ini, di tambah lagi dengan benjolan yang ada di kepala seperti punuk unta yang menggambarkan sebagai wanita yang mengikuti mode. Dari fakta tersebut, sudah jelaslah bahwa apa yang disampaikan Baginda Rasulullah Shallahu’alaihi wa Sallam dalam hadis Beliau:
“ Ada dua golongan dari penduduk neraka yang aku belum pernah melihat mereka sebelumnya. ( pertama ) sekelompok kaum yang memiliki cambuk-cambuk seperti ekor-ekor sapi yang mereka gunakan untuk memukuli orang-orang. ( kedua ) para wanita yang berpakaian tapi telanjang, berlenggak-lenggok dan sombong, kepala-kepala mereka seperti punuk unta yang miring. Meraka tidak akan masuk syurga dan tidak akan mencium wanginya, padahal wanginya dapat tercium dari jarak ini dan itu.” ( HR. Muslim )
Dan dalam firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala yang terdapat dalam surah An-Nur ayat 31:
“...Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya (auratnya), kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau para perempuan (sesama Islam) mereka, atau hamba sahaya yang mereka miliki, atau para pelayan laki-laki (tua) yang tidak mempunyai keinginan (terhadap perempuan) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat perempuan...”
Dan dalam kedua dalil tersebut bahwa kerudung merupakan kain penutup kepala sampai dada, dengan ciri-ciri: tidak transparan dan tidak terawang ( kainnya tebal ), tidak ada punuk unta di kepala dan menutupi bagian aurat yang harus di tutupi.
Dengan demikian, kita dapat memilih dan memilah mana yang sesuai dengan syariat atau malah bertolak belakang dengan ketetapan Allah dan Rasul-Nya Shallallahu’alaihi wassalam.

0 comments:

Posting Komentar