Tauhid, Inti Dakwah Para Nabi.



Asslamu'alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Kali ini ana mencoba mengulas sedikit tentang tauhid, yang mana pembahasan tauhid ini adalah sangat penting untuk kita pelajari dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Dalam zaman sekarang banyak diantara saudara kita kaum muslimin yang belum memahami apa itu tauhid yang benar menurut islam. Banyak diantara mereka yang terjurumus dalam lubang kesyirikan baik syirik kecil maupun syirik besar. Untuk itu tulisan ini, insyaallah mengulas tentang tauhid yang pada mulanya untuk mengenal tauhid lebih awal. 
            Tauhid merupakan inti dakwah para nabi. Setiap nabi diutus pertama kali untuk mendakwahkan tauhid, mengajak manusia untuk beribadah hanya kepada Allah semata, tanpa menyekutukan-Nya sedikitpun jua. Maka, sudah sepatutnya kaum muslimin untuk mempelajari, memahami, dan mengamalkan tauhidnya dengan baik dan benar.
At-Tauhid secara etimologi (bahasa) yang berasal dari kata "wahhada - yuwahhidu"[1] yang artinya berarti menjadikan sesuatu menjadi satu/tunggal (esa), sebagaimana di- ungkapkan, “kaum muslimin mentauhidkan Allah,” yang artinya: mereka mengesakan Yang berhak diibadahi, yaitu Allah Azza wa Jalla.
Dalam kitabullah (Al-Qur`an), tauhi yang wajib untuk kita ketahui ada tiga macam: Tauhid Rububiyyah, Tauhid Uluhiyyah, dan Tauhid Asma wa Sifat.
Tauhid Rububiyyah artinya mengesakan Allah dengan segala perbuatan-Nya. Sedangkan perbuatan Allah itu banyak sekali, diantaranya; menciptakan, memberi rezeki, menghidupkan, mematikan ...dst Yang Kuasa melakukan semua hal itu dengan sempurna, hanyalah Allah semata.
Tauhid Uluhiyyah atau Ilahiyyah  rangkaian dua kata; ( أَلَهَ- يَأْلَهُ ) , yang artinya : peribadatan yang diiringi dengan rasa cinta dan pengagungan sepenuhnya. Tauhid ini sering juga disebut dengan mengesakan Allah dengan segala perbuatan hamba.
Tauhid yang ketiga adalah Tauhid Asma wa Sifat, artinya: Seorang hama meyakini bahwa Allah Azza wa Jalla Maha Esa dalam segala nama-nama dan sifat-sifat-Nya. Tiada yang meyerupai Allah dalam nama-nama dan sifat-sifat-Nya.
Lawan dari kata tauhid yaitu syirik, yang berarti menyekutukan Allah atau syirik adalah membuat sekutu bersama Allah Azza wa Jalla dalam hal rububiyyah, atau ibadah, atau asma wa sifat. Dan yang dimaksud adalah larangan membuat sekutu bersama Allah Azza wa Jalla dalam hal ibadah, serta perintah untuk mengesakan Allah Yang Maha Suci.
Dalil-dalil  syar’i menunjukkan bahwa dari satu sisi pandang, kesyirikan dapat dibagi menjadi dua bagian: syirik akbar (besar) dan syirik asghar (kecil). Dari sisi lain, kesyirikan juga dapat dibagi menjadi tiga bagian: syirik akbar, syirik asghar, dan syirik khofy (samar).
            Pengertian syirik akbar adalah syirik yang menyebabkan seseorang keluar dai agama Islam. Syirik akbar ialah; beribadah kepada selain Allah beserta dengan-Nya. Atau memalingkan sebagian ibadah kepada selain Allah Azza wa Jalla. Atau mengangkat suatu sekutu bagi Allah dalam hal peribadatan.
Syirik asghar adalah; setiap perbuatan yang dalam syari’at dinyatakan sebagai perbuatan syirik. Akan tetapi persekutuan yang terjadi padanya tidak sempurna, sehingga tidak dapat dianggap sebagai syirik akbar.
            Dengan demikian, diantara syirik akbar ada yang dapat dikenali dengan jelas. Semisal kesyirikan para penyembah berhala, kuburan, dan orang-rang yang telah mati. Diantara syirik akbar ada yang samar, semisal kesyirikan orang-orang munafiqin, atau kesyirikan orang-orang yang bertawakkal kepada tokoh agama (wali-wali), orang mati, atau kepada beraneka ragam sesembahan. Kesyirikan mereka ini -biasanya- hanya terwujud di batin (hati) mereka, dan tidak pada amal lahir mereka.
            Sedangkan contoh dari syirik asghar adalah; semisal mengenakan gelang, benang, jimat dan bersumpah dengan selain Allah. Dan syirik khofy (samar) adalah; semisal sedikit riya’, dan yang serupa segalanya.
            Demikianlah sedikit uraian tentang tauhid dan syirik. Semoga kita dapat lebih memahami apa itu Tauhid yang baik dan benar. Dan insyaallah di lain kesempatan ana akan membahas tentang tauhid yang masuk dalam ke dalam pembicaraan inti.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakaatuh

Dikutip dari buku “Syarah Kitab Tauhid” Shalih bin Abdul Aziz Alu Syaikh
Footnote
[1] http://id.islamiclopedia.org/wiki/Tauhid


0 comments:

Posting Komentar