Para Ashabul
Kahfi hidup melintasi zaman. Mereka serasa tertidur satu hari didalam gua,
namun zaman ternyata telah berganti selama 309 tahun (pendapat lain menyatakan
350 tahun).
وَلَبِثُوا
فِي كَهْفِهِمْ ثَلَاثَ مِئَةٍ سِنِينَ وَازْدَادُوا تِسْعاً
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).” (QS 18:25)
“Dan mereka tinggal dalam gua mereka tiga ratus tahun dan ditambah sembilan tahun (lagi).” (QS 18:25)
Bagaimana bisa?
Hal ini bisa dibuktikan dengan analisis melalui
fisika modern, yaitu teori relativitas Einstein.
“Jika suatu benda,
makhluk hidup atau apa saja yang bergerak dengan kecepatan tertentu (mendekati
kecepatan cahaya), maka benda tersebut akan mengalami dilatasi waktu dan kontraksi
panjang.”
Dan didalam Al Quran surat Al Kahfi ayat 18 termaktub :
وَتَحْسَبُهُمْ أَيْقَاظاً وَهُمْ رُقُودٌ وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ
الْيَمِينِ وَذَاتَ الشِّمَالِ وَكَلْبُهُم بَاسِطٌ ذِرَاعَيْهِ بِالْوَصِيدِ لَوِ
اطَّلَعْتَ عَلَيْهِمْ لَوَلَّيْتَ مِنْهُمْ فِرَاراً وَلَمُلِئْتَ مِنْهُمْ رُعْباً
“Dan kamu mengira mereka itu bangun padahal mereka tidur; dan Kami balik-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri, sedang anjing mereka mengunjurkan kedua lengannya di muka pintu gua. Dan jika kamu menyaksikan mereka tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah (hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka.” (QS 18:18)
“…Kami balik-balikkan mereka kekanan
dan kekiri…” yang berarti mereka di dalam gua bergerak (digerakkan) dengan
kecepatan tertentu. Berapa kecepatan mereka, sehingga mereka dapat hidup
melitasi zaman? Dari data-data yang kita dapatkan dari Al-Quran berikut
analisis untuk menjawab pertanyaan tersebut, sekaligus pembuktian kebenaran
Ashabul Kahfi dalam Al-Quran.
Dari Al-Quran diperoleh data bahwa
waktu menurut mereka (Ashabul Kahfi yang bergerak) t0 = 1 hari. Sedangkan waktu
yang sebenarnya adalah t = 309 tahun = 109386 hari (tahun qomariah 1 tahun =
354 hari).
Dari penurunan rumus dilatasi waktu :
Didapatkan :
Dan jika nilai t1 dan t0 dimasukkan kedalam rumus :
V2 = 0,99999.C2
V = 0,999999C
Dari
penjabaran diatas, jika para Ashabul Kahfi bergerak (digerakkan) mendekati
kecepatan cahaya, maka ini membutktikan bahwa peristiwa tersebut sangatlah
masuk akal untuk terjadi.
Kemudian penjelasan lainnya.
“…Dan jika kamu menyaksikan mereka
tentulah kamu akan berpaling dari mereka dengan melarikan (diri) dan tentulah
(hati) kamu akan dipenuhi dengan ketakutan terhadap mereka…”
Mengapa orang yang melihat
mereka ketakutan?
Seperti
penjelasan teori relativitas diatas, bahwa jika suatu benda bergerak dengan
kecepatan tinggi maka selalu mengalami dilatasi waktu juga mengalamai kontraksi
panjang dengan perumusan ;
Jika V mendekati kecepatan cahaya, maka
nilai L1 ( panjang benda yang diamati oleh kerangka acuan yang berbeda) akan
mendekati nol. Ini berarti Ashabul Kahfi sudah hampir tidak terlihat wujudnya
oleh orang yang melihatnya dari luar.
Namun bahwa mereka digerakkan ke kakan dan ke kiri , yang berarti mereka bergerak bolak balik, sesuai dengan teori fisika bahwa sebuah benda yang bergerak dengan arah yang berlawanan dengan arah semula, maka benda tersebut akan mengalami berhenti sesaat sebelum berbalik arah. Pada saat berhenti sesaat ini, maka panjangnnya akan kembali seperti semula. Sehingga setiap saat mereka akan berubah dari ukuran semula… mengecil… menghilang… membesar… ukuran semula. Begitu seterusnya. Dengan kecepatan yang sangat tinggi. Bisa dibayangkan bagaimana wujud mereka. Tentulah sangat mengerikan bukan?
Namun bahwa mereka digerakkan ke kakan dan ke kiri , yang berarti mereka bergerak bolak balik, sesuai dengan teori fisika bahwa sebuah benda yang bergerak dengan arah yang berlawanan dengan arah semula, maka benda tersebut akan mengalami berhenti sesaat sebelum berbalik arah. Pada saat berhenti sesaat ini, maka panjangnnya akan kembali seperti semula. Sehingga setiap saat mereka akan berubah dari ukuran semula… mengecil… menghilang… membesar… ukuran semula. Begitu seterusnya. Dengan kecepatan yang sangat tinggi. Bisa dibayangkan bagaimana wujud mereka. Tentulah sangat mengerikan bukan?
Penjelasan berikutnya.
فَضَرَبْنَا عَلَى آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَداً
“Maka Kami tutup telinga mereka beberapa tahun dalam gua itu,” (QS 18:11)
Mengapa telinga mereka ditutup?
Sebagaimana
kita semua telah mengetahui bahwa bunyi ditimbulkan dari suatu benda yang
bergetar atau bergerak dan getaran benda itu menggetarkan udara. Selanjutnya
udara tersebut menggetarkan selaput telinga, gendang telinga yang frekwensi
getarannya sama dengan getaran frekwensi getaran benda, maka kita mendengar
bunyi.
Namun apabila suatu benda bergerak diatas kecepatan bunyi, maka akan terjadi patahan gelombang (supersonic fracture) yang menimbulkan ledakan suara yang luar biasa kuatnya, bahkan mengakibatkan pecahnya kaca dan bengunan-bangunan. Misalnya pada pengemudian pesawat supersonic yang mengakibatkan suara yang meledak-ledak dan meruntuhkan bangunan dan kaca-kaca disekitarnya.
Namun apabila suatu benda bergerak diatas kecepatan bunyi, maka akan terjadi patahan gelombang (supersonic fracture) yang menimbulkan ledakan suara yang luar biasa kuatnya, bahkan mengakibatkan pecahnya kaca dan bengunan-bangunan. Misalnya pada pengemudian pesawat supersonic yang mengakibatkan suara yang meledak-ledak dan meruntuhkan bangunan dan kaca-kaca disekitarnya.
Demikian pula dengan Ashabul Kahfi.
Sebagaimana telah diuraikan diatas, bahwa gerakannnya mendekati kecepatan
cahaya sehingga juga berlaku patahan-patahan gelombang, yang akan menimbulkan
ledakan suara seperti halnya pesawat supersonic. Oleh karena itu sesuai dengan ayat 11
surat Al Kahfi telinga mereka ditutup selama beberapa tahun, ternyata guna
melindungi gendang telinga meraka dari ledakan-ledakan suara yang ditimbulkan
dari gerakan mereka yang terlalu cepat.
Dari analisis diatas kita dapat
membuktikan secara ilmiah kebenaran cerita Ashabul Kahfi yang dulu oleh
orang-orang barat dianggap cerita fantasi. Karena mereka mengganggap cerita itu
tidak masuk akal, dan selama ini belum terbukti orang mampu hidup tanpa makan
dan minum sampai bertahun-tahun.
Dan mereka memvonis semua cerita yang tidak masuk akal tidak dapat diterima sebagi suatu kebenaran. Persepsi yang demikian itu salah, analisis diatas membuktikan bahwa sesuatu yang tadinya tidak masuk akal menjadi masuk akal. Ini membuktikan bahwa akal manusia itu terbatas, karena mungkin akal manusia belum mampu mencerna dan menganalisis hal-hal tersebut.
Dan mereka memvonis semua cerita yang tidak masuk akal tidak dapat diterima sebagi suatu kebenaran. Persepsi yang demikian itu salah, analisis diatas membuktikan bahwa sesuatu yang tadinya tidak masuk akal menjadi masuk akal. Ini membuktikan bahwa akal manusia itu terbatas, karena mungkin akal manusia belum mampu mencerna dan menganalisis hal-hal tersebut.
Wallahu a’lam bishowab...
sumber : http://teguhtriatmojo.blogspot.com
0 comments:
Posting Komentar